Rabu, 05 Agustus 2009

Puisi Untuk Mimpi


Derita di Atas Luka


Tak semanis senyumnya .

Tak seceria wajahnya

Dia balut luka dengan seyuman

Dia balut derita dengan keceriaan

Meskipun tak lagi duduk di singgasana

Meskipun tak ada lagi cinta yang mengiringnya

Ia coba bendung air matanya dengan kerasnya batu karang yang ada di jiwanya

Tak ia hiraukan meski hidup tanpa kasih sayang

Tak ia pedulikan meski tak ada yang menyayanginya

Ia teriak sekerasnya

Hanya untuk mengurangi penderitaannya

Ia bernyayi tapi bukan suara yang keluar

Hanya butiran air air suci yang menetes di pipnya

Tawa kecil terkekeh dari bibirnya

Tawa kecil dari hatinya untuk menghilangkan kesepiannya

Tapi tetap air matanya yang terus menetes

Dan menggerus tekadnya. . . .

Kini Tinggal Menunggu Semua Berakhir?.......

Tidak ada komentar: